Bandit

P-40N WARHAWK/KITTYHAWK

Operation Kraai

INSTRUCTION 

Hobby Boss

Title: P-40N "Warhawk" 

Number: 80252

Scale: 1:72

Type: Full kit

Released: 2006

Barcode: 6939319202529


Jenis peawat P-40N warhawk masih satu keluarga dengan P-40N kittyhawk dan P-40N tomahawk, di benua Eropa dan Australia lebih familiar dengan sebutan  P-40N Kittyhawk. Model kit ini akan dikonversikan ke pesawat tempur P-40N Kittyhawk ML/KNIL yang pernah digunakan dalam agresi militer I Belanda, pesawat P-40N Kittyhawk milik kerajaan Belanda masuk ke dalam skuadron no. 120 gabungan dengan angkatan udara Austalia.

Pesawat Kittyhawk P-40N milik Kerajaan Belanda telah menjadi momok yang sangat menakutkan bagi para pejuang Republik Indonesia, pada suatu peristiwa saat agresi militer dengan sengaja menembak jatuh secara brutal terhadap satu pesawat angkut medis DC-3 Dakota sewaan pemerintah Republik Indonesia yang datang dari India yang hendak mendarat di lapangan udara Yogyakarta. 


Pada saat agresi militer II di sekitar pantai Parang Kritis pesawat P-40 kitty hawk telah mencegat  pesawat PBY 5A Catalina RI 006 yang dikemudikan pilot Amerika dan tidak berani untuk berkonfrontasi yang pada akhirnya berusaha memaksa mengarahkan pesawat amphibi tersebut untuk mendarat di lapangan udara Maguwo Yogyakarta. Akhirnya di tahun 1949 pesawat P-40N Kittyhawk Kerajaan Belanda menjadi tidak dapat digunakan karena kecelakaan dan kurangnya suku cadang sehingga hanya tersisa empat pesawat untuk tugas pelatihan. 

 Manufacter : Curtis Wright

F4 HAWKER HUNTER

West New Guinea Dispute

INSTRUCTION 

Airfix 

Title : Hawker Hunter FGA9

Number :  02073

Scale : 1:72

Type : Full kit

Released : 1994

Barcode : 5014429020735


Produk model kit jenis pesawat Hawker Hunter skala 1/72 untuk pasaran kawasan lokal sangatlah sulit ditemukan meskipun di luar negeri bayak sekali tersedia dari berbagai jenis merek dan ukuran, model kit yang didapat adalah Hawker Hunter FGA9 versi serang darat yang akan dikonversikan menjadi pesawat Hawker Hunter F4 versi sergap. 

Pesawat Hawker Hunter F4 pernah dioperasikan oleh angkatan udara kerajaan Belanda dalam rangka mempertahankan cengkraman kekuasaannya di Irian Barat, keberadaannya di pangkalan  Biak pada saat itu merupakan lawan yang sepadan bagi pesawat tempur MiG-21 Fishbed milik Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) yang memiliki keunggulan dalam kecepatannya sedangkan Hawker Hunter lincah dalam bermanuver. 

Oleh karenanya ketika pihak mata-mata Amerika Serikat yang sebelumnya telah mendapatkan informasi keberadaan puluhan MiG-21 AURI di pangkalan udara Kemajoran melalui pemotretan udara pesawat intai U2 Dragon Lady, segera memperingatkan pihak Belanda bahwa akan cukup sulit untuk mengadakan konfrontasi perang terbuka secara langsung terutama di wilayah udara dengan kekuatan AURI yang sangat kuat, karena memiliki dukungan pesawat-pesawat tempur yang sangat tangguh.   

Manufacter : Hawker Aircraft  

P-2V 7 neptune

West New Guinea Dispute

INSTRUCTION 

Hasegawa

Title : P2V-7 Neptune 'VSA' 

Number : K6

Scale : 1:72

Type : Full kit

Released : 1975

Barcode :   


Model kit P2V 7 Neptune keluaran Hasegawa termasuk kategori produk vintage, beruntung masih dijual via media online dengan harga yang sepadan untuk ukuran produk rare di pasaran lokal, dan rencananya akan dikonversikan ke pesawat P2V 7 Neptune milik kerajaan Belanda. 


Saat konflik pembebasan Irian Barat, pesawat P2V 7 Neptune milik Kerajaan Belanda yang berbasis di pangkalan udara Biak pernah berupaya mengejar dan menembaki pesawat angkut penerjun DC-3 Dakota TNI AU yang sedang melaksanakan misi operasi garuda putih. 

Pada peristiwa lainnya pesawat ini teridentifikasi pernah berupaya mengejar pesawat pembom B-25 Mitchell TNI AU yang sebelumnya terlebih dahulu telah berhasil merusak dan menenggalamkan salah satu kapal milik kerajaan Belanda di perairan Maluku, namun pesawat P2V 7 Neptune tidak melanjutkan pengejarannya kemungkinan karena berisiko tinggi bila harus betemu dan berhadapan dengan pesawat-pesawat pencegat TNI AU yang terkenal cukup tangguh pada saat itu.

Manufacter : Lockheed Martin

gloster javelin

Borneo Confrontation 

INSTRUCTION 

Airfix 

Title : Gloster Javelin T3

Number : 04042 

Scale : 1:72

Type : Full kit

Released : 1993

Barcode : 


Model kit keluaran Airfix untuk Gloster Javlin terdiri dari dua jenis versi pesawat yakni pesawat latih dan pesawat tempur, keduanya mempunyai struktur fisik yang relatif  sama dan model kit yang didapat adalah jenis pesawat latih. Produsen Airfix mengeluarkan beberapa jenis pilihan model kit Gloster Javelin dalam ukuran skala 1/72 namun sejauh ini hanya jenis Gloster Javelin T3 yang dipasarkan di sini.

Gloster Javlin pernah dioperasikan oleh angkatan udara RAF selama konfrontasi Indonesia-Federasi Malaya dari September 1963 hingga Agustus 1966 yakni pesawat Gloster Javelin dari Skuadron 60, kemudian bergabung dengan Skuadron 64 diterbangkan oleh RAF untuk patroli tempur terbang Federasi Malaya mengantisipasi konflik perbatasan untuk menghadapi MiG-17 Fresco TNI AU yang berbasis di Medan

Pesawat Gloster Javlin RAF diduga kuat pernah teridintifikasi mengintersep pesawat C-130 Hercules TNI AU yang tanpa pengawalan berupaya terbang sangat rendah menghindari radar musuh yang berakibat fatal akhirnya jatuh di Selat Malaka sebelum di "lock" namun peristiwa ini disangkal oleh pihak RAF sampai saat ini, meskipun menurut kabar bahwa salah satu rudal yang dibawa pesawat tersebut sudah tidak terpasang lagi di badan pesawat ketika mendarat kembali di pangkalan. Pesawat ini juga yang berupaya keras mengintersep pesawat pembom milik AURI yakni Tu-16 Badger namun akhirnya gagal untuk mengejar pesawat pembom tersebut yang telah memprovokasi langit Federasi Malaya dan Singapura.

Manufacter : Gloster Aircraft Company 

hs buccaneer

Borneo Confrontation 

INSTRUCTION

MatchboxMatchbox

Title : HS Buccaneer

Number : Pk-106 

Scale : 1:72

Type : Full kit

Released : 1973

Barcode : 0035995420694 


Model kit pesawat keluaran Matchbox merupakan produk vintage karena pabrikan Matchbox telah bergabung dalam merek Matel pada saat ini. Model kit pesawat dalam ukuran skala 1/72 ini adalah jenis pesawat Buccaner S2 seperti yang telah dioperasikan pada dekade tahun 1960 oleh angkatan udara Kerajaan Inggris Raya dan Afrika Selatan. 



Pesawat Kerajaan Inggris yang termasuk dalam jajaran pesawat maritim armada laut kapal induk dan merupakan salah satu pesawat yang tergolong sangat rahasia keberadaannya, terkenal dengan julukan sebagai "Banana Jets",  dibangun untuk pertama kalinya dalam rangka  menanggapi dan mengimbangi angkatan laut Uni Soviet yang saat itu mulai berkembang pesat.



Pada saat konfrontasi Malaya pesawat ini pernah berkeliaran di kawasan pulau Kalimantan dan sekitarnya, keberadaannya untuk membentengi federasi Malaya dan Brunei Darussalam dari ancaman pesawat-pesawat pengintai dan interseptor milik AURI. Pada suatu kesempatan pernah berpapasan dengan pesawat interseptor MiG-21 milik AURI dan kedua pesawat ini tampaknya saling menunggu respon untuk tidak memulai konflik "dogfight" terlebih dahulu di atas langir perbatasan Kalimantan, pada saat kedua pesawat tempur tersebut tengah melaksanakan patroli udara masing-masing. 


Manufacter : Blackburn Aircraft  

f/A-18 hornet

East Timor Referendum 

INSTRUCTION 

Hasegawa

Title : F/A-18A F-18A Hornet 

Number : 02810 

Scale : 1:72

Type : Full kit

Released : 1991

Barcode :   


Produk vintage yang sudah cukup lama dengan tampak kemasannya kurang rapih, namun demikian bagian-bagian didalamnya masih utuh dan cukup bagus meskipun sebagian sudah terlepas dari sambungan bingkainya, merupakan versi pesawat yang akan dirakit menjadi pesawat F-18 Hornet RAAF atau USAF model kursi tunggal. 

Di tahun 1984 tanggal 29 Oktober RAAF mulai menerima pengiriman F/A-18 berlanjut hingga Mei 1990, sampai tahun 2006 RAAF telah mengoperasikan 71 F/A-18A/B setelah empat pesawat lainnya mengalami kecelakaan. Pada saat peristiwa referendum di Timor-Timur beberapa buah pesawat jenis F-18 Hornet milik angkatan udara Australia pernah memasuki ruang wilayah udara Indonesia tanpa izin tepatnya di sekitar laut Timor, dan telah dintersep pada posisi di "lock" oleh pesawat BAe Hawk 209 TNI AU sehingga pesawat-pesawat Hornet tersebut akhirnya menyingkir keluar dari ruang udara wilayah Indonesia dan kembli ke wilayah perbatasan negaranya.

Pada tahun-tahun berikutnya di atas langit perairan laut Jawa beberapa buah pesawat F-18 Superhornet terendus radar milik TNI AU, dan setelah dikejar oleh pesawat jenis F-16 Fighting Falcon TNI AU ternyata pesawat-pesawat tersebut sedang mengawal kapal perang milik angkatan laut Amerika Serikat, akhirnya pesawat F-16 Fighting TNI AU tetap memantau dan memastikan keberadaan armada perang tersebut melintas laut Jawa dijalurnya.

Manufacter : Douglas Aircraft Company

f-111 aadvark

East Timor Referendum 

INSTRUCTION 

Revell

Title : F-111A Aadvark 

Number : 4458

Scale : 1:72

Type : Full kit

Released : 1987

Barcode :   0031445044588


Cukup lama pencarian model kit F 111 Aadvark dalam skala ukuran 1/72 yang pada akhirnya menemukan pada keluaran merek Revell, masuk dalam kategori vintage karena merupakan produk yang dikeluarkan pada tahun lama. Sangat antusias terhadap produk ini karena keunikan pesawatnya dan masih jarang dirancang jenis model kitnya oleh para modeller di sini.

Pada tanggal 23 September 1999 saat sore hari di Kupang, terjadi ketegangan para pilot TNI AU yang bertugas karena beberapa kali sirene kembali meraung dan peringatan dari suara petugas di radio seketika Scrambleeeee……Ketegangan semakin memuncak ketika mendekati malam hari di saat sedang terbang berpatroli, saat itu dua pesawat Hawk 209 TNI AU mendapatkan kabar dari bawah yaitu anggota Satrad 251 memberitahu melalui radio sambil setengah berteriak, rupanya dari arah Dili melesat kencang pesawat F-111 Aardvark dengan terbang rendah dan lalu nyamber di atas landasan El Tari, Kupang.

Para pilot yang menerbangkan kedua peswat Hawk 209 sudah tidak sempat untuk mengejar, karena memang F-111 Aadvark mempunyai kecepatan di atas rata-rata dan secara kemampuan pesawat tersebut bukanlah tandingan untuk pesawat pencegat Hawk 209Selang beberapa tahun kemudian salah seorang pilot TNI AU yang menerbangkan pesawat Hawk 209 tersebut dipertemukan kembali dengan pilot dari RAAF yang telah membawa F 111A Advark di atas langit Kupang dalam suatu moment  secara tidak sengaja, kemudian keduanya kembali bernostalgia dan saling menceritakan kejadiannya masing-masing pada saat peristiwa itu terjadi

Manufacter : General Dynamics